23/11/2024

Month: December 2023

Perundingan Perdagangan Indonesia Hadapi European Deforestation-Free Regulation (EUDR): Tantangan, Kesiapan, dan Strategi

CIREBON - Pada 19 Desember 2023, telah dilaksanakan perhelatan forum diskusi bertajuk "Perundingan Perdagangan Indonesia Hadapi European Deforestation-Free Regulation (EUDR): Tantangan, Kesiapan, dan Strategi" yang berlangsung di Cirebon. Forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapan Indonesia dalam menghadapi kebijakan EUDR dan menyusun serangkaian rekomendasi strategis dan langkah adaptasi untuk mengatasi dampak kebijakan tersebut bagi perdagangan subsektor perkebunan.

Dalam perundingan tersebut, Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual Kementerian Luar Negeri Ditya Agung Nurdianto menyampaikan hasil kajian Kementerian Luar Negeri terkait penerapan EUDR. Pemerintah Indonesia menilai penerapan EUDR melanggar International Environmental Commitment dan berpotensi merugikan petani kecil serta tidak mengakui upaya perlindungan lingkungan Indonesia. “Selain itu, penurunan tingkat deforestasi Indonesia pada periode 2021-2022 tidak diakui, dan kriteria benchmarking EUDR dianggap melanggar ketentuan WTO,” ujar Ditya.

Penerapan EUDR juga dianggap berpotensi menurunkan penjualan komoditas perkebunan di Indonesia. Adapun komoditas yang terpengaruh antara lain adalah minyak sawit, karet alam, kopi, dan kakao. Ekspor komoditas perkebunan Indonesia ke UE pada beberapa tahun belakangan memang mengalami penurunan signifikan, seperti karet yang mengalami penurunan ekspor sebesar 50% pada periode Januari–Oktober 2022.

Asisten Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Angga Eko Emzar mengungkapkan, komoditas karet Indonesia saat ini mempunyai share yang relatif kecil bagi industri di UE sehingga berpotensi digantikan competitor dari negara lain. Hal tersebut dapat diketahui dari pergerakan volume ekspor dan produksi Cote d’Ivoire, Vietnam, dan Thailand yang menunjukkan adanya substitusi proporsi ekspor dan produksi ketika Indonesia dan Malaysia mengalami penurunan volume. “Selain itu, kami melihat negara kompetitor di Afrika memiliki berbagai keunggulan, di antaranya adalah jarak yang lebih dekat ke Eropa dan harga cup lump yang lebih murah,” ungkap Angga.

Dalam menghadapi EUDR, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku industri karet di Indonesia, di antaranya, yaitu menyusun Joint Task Force dengan negara produsen lain melalui asosiasi internasional komoditas untuk Menyusun platform sertifikasi produk untuk karet, kopi, dan kakao yang diakui oleh UE, serta melakukan dialog dan diplomasi guna pengakuan atas platform sertifikasi produk yang dibentuk.

Selain itu, pelaku industri karet dapat melakukan upaya percepatan program di dalam negeri, antara lain adalah:

1. Percepatan database Perusahaan Industri karet, kopi, kakao melalui Siperibun

2. Percepatan pendataan pekebun karet, kopi, kakao melalui e-STDB sebagai bahan traceability.

3. Penyusunan dan penerapan sertifikasi produk berkelanjutan (IS COCOA, IS COFFEE, SNARPI)

4. Pengentasan permasalahan komoditas dalam negeri, terutama pada tingkat on farm

Forum diskusi ini menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berdiskusi secara komprehensif, menyatukan pandangan, dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi regulasi EUDR yang kompleks. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk melindungi kepentingan petani kecil dan menjaga keberlanjutan sektor perkebunan dalam menghadapi perubahan regulasi global.

Dr. Radite Tistama

Peneliti Agronomi dan Fisiologi

Pusat Penelitian Karet

Telp: +6711 7439493

Ponsel: +6281361215741

Email: ppksembawa@puslitkaret.co.id

PERESMIAN RUMAH KACA RISET PUSAT PENELITIAN KARET DARI PROYEK SATREPS

Pusat Penelitian Karet (Indonesian Rubber Research Institute) – PT Riset Perkebunan Nusantara pada hari Senin, 27 November 2023 telah melaksanakan peresmian rumah kaca dengan pengguntingan pita  yang dilakukan oleh Dr. Minami Matsui dari RIKEN dan Dr. Suroso Rahutomo selaku Kepala Pusat Penelitian Karet. 

Peserta  yang hadir pada kesempatan ini adalah  Mr. Mashiro Hatsu dan Ms. Misa Masuda dari Japan Science and Technology Agency (JST), Dr. Minami Matsui, Dr Wee Dee Ong dari Riken Japan, Dr. Masafumi Shimizu, Dr. Yoshiharu Yamamto, Dr. Stephany Angelia Tumewu dari Gifu University Japan, Dr, Masahiko Ota dari Nagasaki University Japan, Dr, Retno Lestari dari Universitas Indonesia, Mr. Satoru Mitani dan Ms. Sheny Marliana SS, dan Dr. Thomas Wijaya dari Japan International Collaboration Agency (JICA) dan dari Puslit Karet yaitu Dr. Tri Rapani Febbiyanti, Dr. Radite Tistama, Aprizal Alamsyah M.Si., Sayurandi, M.Si., Iman Satra Nugraha, S.E., Martini Aji, M.Si, Andrea Akbar, S.P., Teknisi, dan Laboran.

Rumah kaca riset yang dilengkapi dengan penstabilan suhu dan kelembaban, intensitas cahaya, pengkabutan (misting) dan pemberian nutrisi, dan generator otomatis bertujuan untuk mendukung penelitian di Puslit Karet   yang berjudul “Development of Complex Technologies for Prevention and Control of Rubber Tree Leaf Fall Diseases”.

Penelitian tersebut merupakan proyek SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) yang didanai oleh JST bersama dengan JICA dan merupakan kolaborasi antara Pusat Penelitian Karet, RIKEN Japan, Universitas Indonesia dan Gifu University. Adapun tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk mendapatkan teknologi mengatasi penyakit gugur daun karet yang saat ini menjadi masalah dan menurunkan produksi karet nasional. 

Dalam sambutannya Dr. Suroso Rahutomo mengucapkan terima kasih karena Pusat Penelitian Karet telah dipercaya untuk ikut serta dalam proyek SATREPS. ”Dengan diresmikannya rumah kaca ini maka akan memperlancar kegiatan penelitian di PPK sehingga teknologi untuk pencegahan dan pengendalian Penyakit Gugur Daun Pestalotiopsis pada Tanaman Karet dapat segera diperoleh”, ujar Kepala Pusat Penelitian Karet.

Dr. Mitani Satoru dari pihak JICA juga menyampaikan terima kasih atas kolaborasi antar pihak dalam kerja sama ini yang terjalin dengan sangat baik sekaligus penyambutan hangat yang diberikan oleh Puslit Karet. Kedepannya, Dr. Mitani Satoru berharap masing-masing output dari kerja sama riset ini sesuai dengan yang diharapkan.

---

Keterangan Lebih Lanjut:

Dr. Radite Tistama

Dr. Tri Rapani Febbiyanti

Peneliti Proteksi Tanaman

Pusat Penelitian Karet

Telp: +6711 7439493

Ponsel: +6281361215741, +6281368739028

email: ppksembawa@puslitkaret.co.id