Saat ini terjadi fenomena La-Nina yang menyebabkan meningkatnya curah sebesar 20-40%. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada 27,5 % wilayah di Indonesia termasuk Lampung, Sumsel, Sumbar, sebagian Bengkulu, Riau, Sumut, dan Aceh. Fenomena La-Nina berpotensi menyebabkan penurunan produksi karet. Penurunan produksi ini dapat terjadi karena peluang hujan pada pagi hari yang lebih tinggi pada saat terjadinya fenomena La-Nina mengganggu kegiatan penyadapan tanaman karet.
Pengaruh hujan terhadap produksi karet di Pusat Penelitian Karet Sembawa disajikan pada Tabel 1. La Nina berakibat pada turunnya jumlah hari sadap selama satu tahun. Pada tahun 2009 (tahun normal), jumlah hari sadap di Pusat Penelitian Karet Sembawa yang hilang karena hujan hanya 7 hari sadap, sedangkan pada tahun 2010 (La Nina) meningkat hingga mencapai 16 hari sadap. Peningkatan hari sadap yang hilang karena hujan yang tinggi pada Januari-Maret serta periode September-Desember 2010. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2010 curah hujan telah mengurangi hari sadap di KP Balit Sembawa sebanyak 9 hari.
Tabel 1. Pengaruh curah hujan terhadap hari sadap
Bulan
TAHUN 2009 (Normal)
Tahun 2010 (La Nina)
Produk-
tivitas (Kg/Ha)
Jumlah Hari Tidak Disadap
Jumlah Hari Sadap
Produk-
tivitas
(Kg/Ha)
Jumlah Hari Tidak Disadap
Jumlah Hari Sadap
Karena Hujan
Karena Libur
Karena
Hujan
Karena Libur
Jan
157
1
2
28
252
3
2
26
Feb
197
1
27
189
4
1
23
Mar
188
1
1
29
257
3
1
27
Apr
226
2
28
304
1
29
May
204
1
2
28
282
1
30
Jun
160
1
29
254
1
29
Jul
135
2
29
265
2
29
Aug
87
1
3
27
170
2
29
Sep
74
6
24
110
1
6
23
Oct
100
1
30
148
1
1
29
Nov
124
2
2
26
159
1
2
27
Des
192
1
1
29
196
3
1
27
Total
1,844
7
24
334
2,586
16
21
328
Untuk mengantisipasi fenomena La-Nina pada perkebunan karet, dapat diaplikasikan teknologi rainguard. Hilangnya hari sadap dan keterlambatan waktu penyadapan karena hujan dapat diatasi dengan teknologi rainguard. Di India pada tahun normal, 25 hingga 40 hari sadap dapat diselamatkan dengan penggunaan rainguard.
Rainguard tersebut berfungsi untuk membelokkan aliran air hujan yang mengalir melalui batang, sehingga tidak masuk ke mangkuk sadap dan menjaga bidang sadap tetap dalam keadaan kering. Dengan alat tersebut, air hujan yang jatuh ke dalam mangkok sadap jauh berkurang. Pengukuran volume air yang masuk pada mangkok sadap menunjukkan bahwa dengan aplikasi rainguard, air yang masuk ke dalam mangkok sadap hanya 20% saja sehingga tercucinya lateks oleh air hujan yang masuk ke mangkok sadap menjadi lebih kecil.