22/12/2024

PENYAKIT DAUN TANAMAN KARET

1905

Penyakit Gugur Daun Colletotrichum

(Colletotrichum gloeosporioides dan C. acutatum)

Pertama kali dilaporkan di Sri Lanka dan negara lainnya (Jayasinghe et al. 1997). Kerugian produksi lateks akibat penyakit ini sebesar 7% sampai 45% tergantung dari intensitas serangan patogen (Saha et al., 2002; Guixiu, 2014).

1918

Penyakit Gugur Daun Colletotrichum

Pertama kali dilaporkan di Indonesia. Gejala pada daun muda adalah daun mengeriput, menggulung, ujung daun mati, dan gugur. Gejala pada daun tua terdapat bercak kecil berwarna hitam, berlubang, dan bagian ujung mati. Serangan berat menyebabkan gugur daun dan tajuk meranggas (Shufen et al., 1999).

Penyakit Hawar Daun Amerika Selatan

(Microcyclus ulei)

Pertama kali dilaporkan di Suriname, Amerika Selatan (Lieberei, 2007). Di Indonesia cendawan M. ulei merupakan OPTK A1 yang berarti cendawan ini tidak terdapat di wilayah Indonesia dan dicegah masuknya ke dalam wilayah Indonesia (Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 51 Tahun 2015).

1938

Penyakit Gugur Daun Oidium 

(Oidium heveae)

Pertama kali dilaporkan di Indonesia. Patogen menyerang daun karet muda, kuncup bunga, dan jaringan muda lainnya sehingga mengurangi hasil karet hingga 45% (Liyanage et al., 2016).

1958

Penyakit Gugur Daun Corynespora

(Corynespora cassiicola)

Pertama kali ditemukan di India, kemudian pada tahun 1960 ditemukan di Malaysia dan 1966 di Nigeria (Jayasinghe & Fernando, 2011).

1980 

Penyakit Gugur daun Corynespora 

Pertama kali dilaporkan di Indonesia. Patogen menyerang daun yang masih muda atau berwarna kecokelatan. Gejala pada daun karet terdapat bercak seperti sirip ikan dan warna daun menjadi kuning atau cokelat kemudian gugur (Situmorang et al., 2004).

1987 

Penyakit Hawar daun Fusicoccum

(Neofusicoccum ribis)

Pertama dilaporkan di Johor, Malaysia (Radziah & Chee, 1989), kemudian pada tahun 2003 dilaporkan kembali di Perak, Malaysia (Mahyudin & Zamri, 2018). Cendawan  N. ribis merupakan OPTK A2 yang penyebarannya terbatas di wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan (Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 51 Tahun 2015). Gejala khas pada daunmunculnya zona kecoklatan konsentris pada permukaan atas daun (Nyaka et al., 2012).

2013

Penyakit Gugur Daun Pestalotiopsis

(Pestalotiopsis microspora)

Dilaporkan terdapat di Cameroon (Nyaka et al., 2017). Gejala penyakit berupa bercak daun berbentuk bulat yang terdapat pada daun berwarna hijau sampai hijau tua. Daun yang terserang patogen dapat mengalami perubahan warna menjadi kuning atau oranye.

2017

Penyakit Gugur daun Pestalotiopsis 

Penyakit ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia. Penyakit juga dilaporkan berkembang luas di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, India, Thailand, dan Sri Lanka. Adanya kejadian penyakit tersebut menyebabkan terjadinya penurunan produksi lateks sampai 46% (Kusdiana et al., 2020).

Alchemi Putri Juliantika Kusdiana, M.Si.

Peneliti Proteksi Pusat Penelitian Karet

Sumber:

Jayasinghe CK, Fernando THPS, Priyanka UMS. 1997. Colletotrichum acutatum is the main cause of Colletotrichum leaf disease of rubber in Sri Lanka. Mycopathologia. 137:53–56. doi: 10.1023/A:1006850119146.

Jayasinghe CK, Fernando THPS. 2011. Corynespora Leaf Fall of Hevea Rubber the Most Threatening Leaf Disease in Asia & African Continents. Malaysia (MY): CFC & IRRDB.

Kusdiana  APJ, Sinaga MS, Tondok ET. 2020. Diagnosis Penyakit Gugur Daun Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian Karet. 38(2). doi: 10.22302/ppk.jpk.v2i38.728.

Lieberei, R. 2007. South American Leaf Blight of the Rubber Tree (Hevea spp.): New Steps in Plant Domestication using Physiological Features and Molecular Markers. Ann Bot. 100(6): 1125–1142. doi: 10.1093/aob/mcm133.

Liyanage KK, Khan S, Mortimer PE, Hyde KD, Xu J, Brooks S, Ming Z. 2016. Powdery mildew disease of rubber tree. Forest Pathology. 46(2):90–103. doi: 10.1111/efp.12271.

Mahyudin MM, Zamri AMA. 2018. Strategies to minimize the incidence of Fusicoccum leaf blight. International Plant Protection Workshop 2018. Palembang: IRRI & IRRDB.

Nyaka NAIC, Abidin MAZ, Wong MY, Murnita MM. 2012. Cultural and morphological characterisations of Fusicoccum sp., the causal agent of rubber (Hevea brasiliensis) leaf blight in Malaysia. Journal of Rubber Research. 15(1):64-79.

Nyaka NAIC, Owona PAN, Oumar D,  Ntsomboh GN, Njonje SW, Ehabe EE. 2017. Characterization of Pestalotiopsis microspora, causal agent of leaf blight on rubber (Hevea brasiliensis) in Cameroon. Proceedings International Rubber Conference 2017. Bogor: IRRDB & IRRI.

Radziah NZ, Chee KH. 1989. A new foliar disease of rubber. Plant Pathology. 38:293-296. doi: 10.1111/j.1365-3059.1989.tb02147.x.

Shufen F, Gang G, Fucong Z. 1999. General situation of anthracnose of rubber trees and its researches in China. Proceedings of IRRDB Symposium 1999. China:Hainan Publishing House.

Situmorang A, Sinaga MS, Suseno R, Hidayat SH, Siswanto, Darussamin A. 2004. Status dan manajemen pengendalian penyakit gugur daun Corynespora di perkebunan karet. Prosiding Pertemuan Teknis. Palembang:  Pusat Penelitian Karet.

Rubber-Note-1-
Rubber-Note-2-